Wednesday 15 January 2014

Masih seputar resign

Pada saat gw memutuskan untuk resign kemarin, yg pertama gw kasih tau sesudah atasan gw adalah anak2 buah gw, dengan wanti2 tidak untuk diceritakan ke mana-mana karena even orang HRD pun gw belum inform.
Ternyata kepercayaan gw terhadap sesama manusia yang sudah mulai menipis ini harus tambah menipis lagi. I found out today that half the office already knew that I'm resigning.

Gw terus terang aja tidak kecewa, walaupun sebenarnya gw mengharapkan mereka untuk lebih loyal dan be respectful than what they are. Tapi mereka juga manusia kan?

Anyway, kalau ditanya apakah gw takut menjalani hari2 ke depan tanpa pekerjaan, arah dan tujuan yang jelas? Ya, Gw takut sekali.
Selama 15 tahun terakhir setiap hari gw lewatin dengan pergi ke kantor jam 8 sd jam 7 malam, kadang lebih, menerima gaji yang selalu on-time dikirim ke rekening gw setiap bulan, tau apa yang harus gw kerjakan setiap hari.
Sekarang tiba-tiba gw mesti stay at home all day, tanpa duit bulanan dan gak tahu harus ngapain setiap hari, gw takut dan khawatir sekali.

Tetapi gw pesimis, dengan tetap kerja di sini, masa depan gw akan lebih cerah, kehidupan gw akan lebih bahagia dan yang terpenting kesehatan gw akan lebih baik. Dan gw tahu gw harus optimis akan masa depan gw, walaupun mungkin gw tidak akan se-financially secured seperti sekarang ini tapi gw tetap harus jalanin.

Trusting my guts this time and hopefully it's right.

No comments:

Post a Comment