Friday 10 January 2014

From Drab to Fab - The Beginning

Creating another blog accessible to public (kaya ada yang mau baca aja).


Picture from here

Kenapa blog ini dikasih judul "From Drab to Fab"?

Jadi, sebulan lalu I decided to quit my job.
I've been working for 15 years (ga lama2 banget sih sebenarnya) and I have been working in this company for 6 years.
Tiba2 dari awal th 2013/ akhir th 2012, gw ngerasa kantor ini bukan tempat di mana gw mau bekerja sampai pensiun.
Ada banyak alasan sebenarnya kenapa gw pengen resign dari kantor ini, salah tiganya adalah:

1. Rokok
Semua petinggi2 di kantor pada merokok (yeah, jaman kaya gini, di th 2014, masih ada juga kantor yang memperbolehkan karyawan merokok. Sucks and disgusting, i know, but this is fact). Biarpun
ada exhaust, penarik asap or apapun itu, tapi yang namanya asap dan udara kan tidak mungkin bisa dikontrol ke mana larinya.

2. Selama 6 tahun bantuin my superior, I know I get many of privilleges and i earned some trust, tetapi ternyata tidak cukup untuk beliau menghargai my efforts. Kenapa gw bisa bilang seperti itu? Well, ternyata orang2 baru direkrut dengan rewards and title yang lebih tinggi dari gw (I know this is common in work places), tetapi begitu perkerjaan orang baru gak beres, tetap aja gw yang mesti beresin (but then I got smart and refused to be the sandsack and trash bin). Dan yang bikin gw kecewa adalah, they never even bother (dare) to tell me that they were recruiting or that im not capable of doing the job.

3. Tekanan kerja
Kedengerannya klise ya, apalagi gw kan udah 6 th bertahan, masa masih ngomongin soal tekanan kerja. Emang selama 6 th sebelumnya gak pernah ditekan apa? Sebenarnya kondisinya sama saja sih selama 6 th terakhir, sangat stressfull. Tapi sampai suatu titik di mana gw merasa, percuma juga gw teruskan di sini di mana even atasan2 gw juga gak akan bisa belain kalo gw lagi dibantai. Dan ada suatu omongan dimana gw merasa sangat dilecehkan secara profesi yang pada akhirnya gw melihat bahwa kebiasaan untuk marah2 dan menjatuhkan mental di sini terutama karena orang2 di sini semua pada nrimo (karena sudah dibayar) dan, maaf, gw tidak bisa seperti itu.
Gw setia pada perusahaan, setia pada profesi, tetapi pada akhirnya gw harus lebih setia kepada harga diri gw sendiri.
I know that sounds arrogant, but hey, apapun bisa digadai, tetapi sekali harga diri kita bisa dibeli, sebagai manusia kita sudah tidak ada nilainya.

So I quit.
I havent decided yet what to do nor have I found any new job.
I just feel like I'm not going to do any accounting job anymore.

I need to do something new which i havent figured out yet.
So, I'm starting from Drab.
And Hopefully It will be to Fab.





No comments:

Post a Comment